Look at this!

Wednesday, October 7, 2015

Papua

Pulau Papua berada di ujung timur wilayah Indonesia dengan potensi sumber daya alam yang bernilai ekonomis dan strategis sehingga mendorong bangsabangsa asing untuk menguasai Papua
Papua merupakan pulau terbesar kedua di dunia dan pulau terbesar pertama di Indonesia yang luasnya mencapai 416.060 km² dengan penduduk 5.315.403 jiwa
Kabupaten Puncak Jaya merupakan kota tertinggi di pulau Papua, sedangkan kota terendah adalah kota Merauke
Pulau Papua dibagi menjadi dua provinsi yaitu
Papua ( Ibu kota : Jayapura )



Papua Barat / Irian Jaya Barat ( Ibu kota : Manokwari )

Ada berbagai suku bangsa tinggal di Pulau Papua, antara lain :
Papua
Sentani
Dani
Amungme
Nimboran
Jagai
Asmat
Tobati
Papua Barat
Mey Brat
Arfak
Asmat
Dani
Sentani
Masingmasing suku di Papua mempunyai keunikan dan kekhasannya masingmasing. Sebagai contoh :
Suku Asmat yang terkenal dengan ukiran kayunya yang unik
Suku Sentani yang terkenal dengan lukisan batu dan kerajinan kulit kayunya

Makna dan Fungsi Ukiran Asmat

1.Melambangkan kehadiran roh nenek moyang
2.Untuk menyatakan rasa sedih dan bahagia
3.Sebagai suatu lambang kepercayaan dengan motifmanusia, hewan, tumbuhan, dan bendabenda lain
4.Sebagai lambang keindahan dan gambaran ingatan kepada nenek moyang

Bahasa Daerah Papua

Beberapa bahasa daerah di Papua antara lain :
Bahasa Papua
Bahasa As
Bahasa Mandobo Atas
Bahasa Sentani
Bahasa Manikon
Bahasa Asmat Pantai Kasuari
Bahasa Melayu Papua
Bahasa Hupla
Bahasa Arandai
Bahasa Isirawa
Bahasa Sowanda
Bahasa Kaburi
Bahasa Tefaro
Bahasa Fayu
Bahasa Tause

Pakaian  Adat  Papua

•Pakaian Adat Papua antara lain pakaian Manawou, pakaian Ewer (Papua Barat), Koteka / Holim, Yokal dan Sali (suku Dani), Pummi dan Tok (suku Asmat)
•Sebagian besar dibuat dari bahan alami yang diambil dari lingkungan sekitar
•Berupa penutup tubuh bagian bawah dari tumbuhan alang-alang yang dibentuk menyerupai androk
•Untuk menyamarkan dan menutupi tubuh bagian atas, disiasati dengan menambahkan lukisan keseluruh badan hingga bagian wajah. Sebagai pelengkap, ditambahkan aksesoris berupa topi yang dibuat dari jalinan serabut kelapa serta pernak pernik kecil berupa cangkang binatang laut
•Memakai hiasan kepala berupa bulu burung cendrawasih, gelang, kalung, dan ikat pinggang dari manik-manik, serta rumbai-rumbai pada pergelangan kaki
•Tombak / panah dan perisai dipegang mempelai laki-laki
•Koteka terbuat dari buah labu air yang dipakai lelaki Papua di pegunungan untuk menutupi kelamin. Ukuran koteka yang panjang biasa dikenakan untuk upacara adat, sedangkan yang berukuran pendek digunakan saat bekerja di hutan atau ladang.

Pakaian Pernikahan Adat Papua

Baju yang digunakan sebagai baju pernikahan dibagi menjadi tiga jenis
Baju yang dikenakan oleh beberapa tetua kebiasaan serta agama
Baju yang dikenakan oleh beberapa ratus orang-orang yang turut menyemarakkan         upacara pernikahan
Baju pernikahan yang dikenakan oleh sepasang mempelai dan keluarga mempelai
Baju Tetua Kebiasaan serta Agama
Tetua kebiasaan memakai baju Papua tradisional seperti koteka, bulu cendrawasih serta hiasan gading gajah
Tetua Agama memakai jubah kuning flannel yang seragam serta seirama.
Baju Pernikahan Mempelai
Baju yang dikenakan oleh keluarga mempelai umumnya bercorak umum. Yaitu baju paling baik yang mereka punyai
Wanitanya dibalut oleh sarung hasil tenunan lokal
Prianya walaupun bercelana panjang mengenakan hiasan gading gajah atau babi dan juga hiasan bulu burung cendrawasih pada ikat kepala mereka
Baju pernikahan yang dikenakan oleh mempelai yaitu baju putih-putih.
Masyarakat Penyemarak Upacara Pernikahan
Mengenakan pakaian biasa atau baju terbaik mereka
Atau mengenakan sarung tenunan lokal dengan atasan baju biasa atau baju berwarna putih yang menandakan kesucian 

Rumah Adat Papua

Rumah tradisional Papua adalah Rumah Honai
Rumah tradisional Honai berbentuk seperti jamur dan terbuat dari kayu dengan atap berbentuk kerucut yang terbuat dari jerami atau gulma
Umumnya, ukurannya kecil dengan ketinggian sekitar 4 meter dan tidak ada jendela atau ventilasi untuk menahan suhu dingin dari pegunungan dan terhindar dari binatang buas
Di tengah rumah disiapkan tungku api unggun untuk memasak dan menghangatkan mereka  
Honai dibagi menjadi tiga jenis
Honai untuk laki-laki (Honai)
Honai untuk wanita (Ebei)
Honai untuk babi (Wamai)
Honai biasanya memiliki dua lantai yang dihubungkan dengan tangga
Lantai pertama sebagai tempat tidur dan lantai kedua untuk tempat bersantai, makan, dan mengerjakan kerajinan tangan
Rumah Honai dapat ditemukan di lembahlembah dan pegunungan di tengah Papua dalam iklim yang cukup dingin. Inilah yang membuat rumah Honai Papua dirancang pendek dan tidak ada jendela, untuk mengurangi angin dingin yang bertiup dari pegunungan
Fungsi Honai :
Sebagai tempat tinggal
Tempat menyimpan alat-alat perang
Tempat mendidik dan menasehati anak-anak lelaki agar  menjadi orang berguna di masa depan
Tempat untuk merencanakan atau mengatur strategi perang agar sukses dalam pertempuran atau perang
Tempat menyimpan alatalat atau simbol dari adat orang Dani yang sudah ditekuni sejak dulu
Filosofi bangunan Honai yang bentuknya bulat melingkar :
Dengan kesatuan dan persatuan yang paling tinggi kita mempertahankan budaya yang telah dipertahankan oleh nenek moyang kita dari dulu hingga saat ini
Dengan tinggal dalam satu honai maka kita sehati, sepikiran, dan satu tujuan dalam menyelesaikan suatu pekerjaan
Honai merupakan simbol dari kepribadian

Tari Daerah

Tari Suanggi
Menceritakan seorang suami ditinggal mati istrinya yang menjadi korban angiangi (jejadian )
Tari Perang
Melambangkan kepahlawanan dan kegagahan rakyat Papua
Termasuk tarian group atau biasa disebut kolosa
Diiringi dengan alat musik tifa
Memiliki keunikan seperti hiasan di dada, penggunaan rok akar, dan dedaunan yang disisipkan pada tubuh
Tari Selamat Datang
Mempertunjukkan kegembiraan hati penduduk kepada tamu yang datang
Tarian ini ditunjukkan saat mereka kedatangan tamu
Tari Musyoh
Tarian sacral dalam upaya mengusir arwah orang meninggal yang disebabkan kecelakaan
Tarian ini memiliki gerakangerakan yang khas seperti gerakan yang semangat dan dinamik yang mampu membuat orang menjadi senang dan gembira kalau melihat tarian ini

LAGU   DAERAH   PAPUA

Apuse
Mengisahkan tentang perpisahan seorang cucu dengan kakek neneknya
Apuse sendiri artinya kakek atau nenek
Yamko Rambe Yamko
Merupakan lagu yang energik dan terkesan menyenangkan untuk dinyanyikan
Makna lagu ini sangat menyedihkan, bertemakan tentang peperangan
Menceritakan pertikaian yang terjadi di dalam negeri. Di dalam lagu ini, pelantun lagu ingin menjadi bunga bangsa atau pahlawan yang rela berkorban, bahkan sampai mati untuk mempertahankan Indonesia dari para penjajah
Amungme Ih
Kerinduan warga Papua untuk hidup dalam perdamaian tanpa adanya kekerasan di sekitar mereka
Lagu ini diawali dengan seruan sang kepala suku untuk berdamai dan hidup selaras dengan suku lainnya
Akai Bipa Mare
Sebuah harapan untuk masa depan yang lebih baik bagi kampung halaman
Sajojo
Berkisah tentang perempuan cantik dari desa yang dicintai ayah dan ibu, serta para laki-laki desa
Perempuan yang didamba laki- laki untuk bisa berjalan-jalan bersamanya
E Mambo Simbo
Kisah seorang ayah yang kehilangan anaknya bernama Mambo. Sang ayah pergi keluar masuk kampung mencari sang anak hingga menemukannya di tengah hutan. Pertemuan yang kemudian dirayakan dengan penuh suka cita dengan menari dan bernyanyi

Senjata Daerah Papua

Pisau Belati
Pisau belati terbuat dari tulang burung Kasuari yang dihiasi oleh bulu burung Kasuari
Fungsi Pisau Belati
Untuk berburu
Untuk perlindungan diri
Busur dan Panah
Busur tersebut dari bambu atau kayu
Tali Busur terbuat dari rotan
Anak panahnya terbuat dari bambu, kayu atau tulang kangguru
Fungsi Busur dan Panah
Untuk berburu
Untuk berperang
Makanan Khas Papua

PAPEDA
Papeda adalah makanan yang berupa bubur sagu khas Papua
Makanan ini biasanya disajikan dengan ikan tongkol atau mubara yang dibumbui dengan kunyit
Papeda berwarna putih dan bertekstur lengket menyerupai lem dengan rasa yang tawar
Di dalam makanan ini terdapat serat yang banyak, rendah kolesterol dan bernutrisi.
Ikan Bungkus
Ikan bungkus ini dibuat dari dua bahan yaitu ikan laut dan daun talas sebagai pembungkus
Bumbu khas yang digunakan hanya garam untuk memberikan rasa asin dan menghilangkan getah pada daun talas yang digunakan
Dalam pembuatanya, pertama ikan dibersihkan. Kemudian dimasukkan kedalam daun talas dan ditutup. Terakhir dibakar diatas api kecil hingga masak. Lalu diangkat dan disajikan.

Aunu Senebre

Aunu senebre merupakan campuran ikan teri dan nasi yang dibubuhi oleh daun talas
Daun talas berguna untuk mempergurih makanan
Aunu senebre  biasa disantap dengan papeda

IKAN BAKAR MANOKWARI
Ikan bakar ini sering ditemukan di daerah Manokwari
Sebagian besar ikan yang digunakan ialah ikan tongkol
Tak hanya disajikan dengan kecap, ikan bakar Manokwari lebih mantap apabila dilumuri sambal

Sate Ulat Sagu
Ulat ini sering dijumpai pada batang batang sagu yang sengaja dibiarkan membusuk
Bagi orang Papua ulat ini adalah camilan
Ulat ini mengndung banyak protein dan dapat dijadikan sate atau dimakan mentah

Martabak Sagu
Martabak ini terbuat dari sagu yang dihaluskan kemudian digoreng dan diberi gula merah
Martabak Kabupaten Fakfak ini berbeda dari martabak pada umumnya
Hal yang paling membedakan adalah bahan pokoknya, sagu
Rasa makanan khas ini cukup enak dan manis

UDANG SELINGKUH

Udang selingkuh sering kali ditemukan di daerah Wamena, Papua Barat
Udang ini dikatakan selingkuh karena ia memiliki badan udang tetapi capitnya seperti kepiting
Cara memasak udang ini bermacam macam, bisa digoreng atau dipanggang

ADAT  DAN  TRADISI


TRADISI BAKAR BATU
Tradisi Bakar Batu merupakan ritual memasak bersama-sama warga satu kampung
Tujuan tradisi bakar batu
Untuk bersyukur
Bersilaturahim (mengumpulkan sanak saudara dan kerabat, menyambut kebahagiaan (kelahiran, perkawinan adat, penobatan kepala suku)
Untuk mengumpulkan prajurit untuk berperang
Tradisi Bakar Batu umumnya dilakukan oleh suku pedalaman/pegunungan, seperti di Lembah Baliem, Paniai, Nabire, Pegunungan Tengah, Pegunungan Bintang, Jayawijaya, Dekai, dan Yahukimo
Disebut Bakar Batu karena benar-benar batu dibakar hingga panas membara, kemudian ditumpuk di atas makanan yang akan dimasak.
Adat Menghormati Nenek Moyang
Untuk menghormati nenek moyangnya, Suku Dani membuat lambang nenek moyang yang disebut Kaneka
Selain itu, juga adanya Kaneka Hagasir yaitu upacara keagamaan yang berfungsi :
Untuk mensejahterakan keluarga masyarakat
Untuk mengawali dan mengakhiri perang

Tradisi Potong Jari
Melambangkan kesedihan lantaran kehilangan salah satu anggota keluarga yang meninggal
Bila ada anggota keluarga atau kerabat dekat yang meninggal dunia, Suku Dani diwajibkan memotong jari mereka
Memotong jari adalah symbol dari sakit dan pedihnya seseorang yang kehilangan anggota keluarganya
Pemotongan jari juga dapat diartikan sebagai upaya untuk mencegahterulang kembalimalapetaka yang telah merenggut nyawa seseorang di dalam keluarga yg berduka
Bagi Suku Dani, jari bisa diartikan sebagai simbol kerukunan, kesatuan dan kekuatan dalam diri manusia maupun sebuah keluarga. Alasan lainnya adalahWene opakima dapulik welaikarek mekehasikatau pedoman dasar hidup bersama dalam satu keluarga, satu marga, satu honai (rumah), satu suku, satu leluhur, satu bahasa, satu sejarah/asal-muasal, dan sebagainya.
Tradisi potong jari di Papua  dapat dilakukan dengan berbagai banyak cara
Menggunakan benda tajam seperti pisau, kapak, atau parang
Menggigit ruas jarinya hingga putus, mengikatnya dengan seutas tali sehingga aliran darahnya terhenti dan ruas jari menjadi mati kemudian baru dilakukan pemotongan jari

Tradisi Mandi Lumpur
Tradisi lain dalam upacara berkabung adalah mandi lumpur
Mandi lumpur dilakukan oleh anggota atau kelompok dalam jangka waktu tertentu
Mandi lumpur mempunyai arti bahwa setiap orang yang meninggal dunia telah kembali ke alam. Manusia berawal dari tanah dan kembali ke tanah
Upacara Tanam Sasi
Di suku Marin, Kabupaten Merauke, terdapat upacara Tanam Sasi, sejenis kayu yang dilaksanakan sebagai bagian dari rangkaian upacara kematian
Sasi ditanam 40 hari setelah hari kematian seseorang dan akan dicabut kembali setelah 1.000 hari
Budaya suku Komoro
Budaya suku Komoro di Kabupaten Mimika membuat genderang dengan menggunakan darah
Suku Dani di Kabupaten Jayawijaya yang gemar melakukan perangperangan, yang dalam bahasa Dani disebut Win
Suku Dani di Kabupaten Jayawijaya yang gemar melakukan perangperangan, yang dalam bahasa Dani disebut Win

Alat Musik Tradisional


Tifa

Alat musik tradisional dari Indonesia Timur khususnya Maluku dan Papua
Terbuat dari kayu yang dilubangi tengahnya serta salah satu ujungnya ditutup dengan menggunakan kulit binatang ( kulit rusa )
Tifa dimainkan dengan cara dipukul
Macam Tifa :
Tifa Jekir
Tifa Dasar
Tifa Potong
Tifa Jekir Potong
Tifa Bas
Alat musik tifa digunakan untuk mengiringi tarian perang 

TRITON
Alat musik tradisional dari Papua yang terbuat dari kulit kerang
Triton dimainkan dengan cara ditiup
Alat musik ini terdapat di seluruh pantai, terutama di daerah Biak, Yapen, Waropen, Nabire, Wondama, serta kepulauan Raja Ampat
Manfaat Triton
Untuk sarana komunikasi atau sebagai alat panggil / pemberi tanda
Sebagai sarana hiburan dan alat musik tradisional
Pikon
Alat musik tradisional yang terbuat dari tanaman sejenis bambu
Alat musik ini dibunyikan dengan cara ditiup
Pikon berasal dari bahasa Baliem yaitu dari kata Pikonane yang berarti alat musik bunyi
Pikon yang ditiup sambil menarik talinya hanya akan mengeluarkan nada-nada dasar, berupa do, mi, dan sol

siapa saja yang pancasilais, siapa saja yang mencintai tanah air, tidak peduli darimana ia berasal, tetapi di mana kaki berpijak, di sana langit dijunjung, orang seperti itulah yang disebut pribumi. Meskipun orang lahir dan besar di Indonesia, jika mereka tidak mencintai Indonesia, mereka tidak pantas menyandang gelar pribumi. -John Lie
find out the pptx below


tinggalkan jejak di kolom komentar dan like
laisser une trace <3

No comments:

Post a Comment